Mengapa mengenal kesenian teater Yunani kuno begitu penting?
Pertanyaan ini yang muncul ketika kita mempelajari mengenai seni teater.
Jawabannya adalah karena dari sanalah semuanya berawal, dan seni teater
dan seni musik saling mempengaruhi dalam perkembangannya baik dalam
perkembangan kesenian itu sendiri sampai ke seni tata panggung serta
akustik. Sebuah pagelaran Opera sampai acara komedi situasi seperti
‘friends’ yang akrab dengan kita saat ini juga tidak lepas dari pengaruh
seni teater komedi yunani.
Seni teater Yunani menurut legenda berawal dari seseorang yang
bernama Thespis yang memiliki ide menambahkan aktor yang berbicara
kepada pertunjukan chorus dan tarian di Yunani. Hal ini juga alasan
mengapa kadang seorang aktor disebut juga sebagai ‘thespians’.
Bukti hasil peninggalan panggung teater di Yunani yang telah
ditemukan adalah teater Dyonisus di acropolis, Athena. Dari kompleks
yang hanya berisi altar dan kuil tua, akhirnya menjadi sebuah panggung
yang membentuk setengah lingkaran seperti yang bisa dilihat pada gambar
di bawah ini.
Seperti yang bisa kita lihat, bentuk dari teater ini merupakan bentuk
yang mempengaruhi tata panggung seni pertunjukkan saat ini dengan
bentuk jajaran tempat duduk penonton yang melingkar (theatron) yang
akhirnya menjadi tata susunan duduk orkestra modern dengan salah satu
fungsinya agar komunikasi antara pemain musik dengan konduktor semakin
jelas. Secara akustikpun tata susunan seperti ini memberi keuntungan
bagi teater kuno yang pada saat itu tidak memiliki system pengeras suara
apapun.
Dengan jarak yang jauh bagi para penonton dalam sebuah pagelaran
besar yang bisa mencapai 10.000 orang (dengan jarak terdekat ke panggung
sejauh 10 Meter, para aktor tidak mungkin lagi mengandalkan ekspresi
wajah mereka dalam berakting, maka dari itu digunakan topeng untuk
menjelaskan ekspresi karakter, serta lebih menggunakan gerakan tubuh.
Mungkin hal ini juga yang menjadikan topeng sebagai lambang dari seni
drama dan teater.
Panggung dalam seni teater Yunani kuno telah menggunakan system
mekanisme yang hingga kini bisa kita lihat dalam panggung modern di mana
seorang performer muncul di panggung dari bawah, mekanisme panggung
seperti ini digunakan jaman dahulu untuk menampilkan sosok yang dalam
mitologi memiliki kemampuan terbang seperti Pegasus.
Selanjutnya, perkembangan teater dapat kita lihat dalam seni teater
dan panggung Roma, yang merupakan bentuk awal pengaruh seni teater
Yunani kuno terhadap seni teater di seluruh daratan Eropa. berbeda dari
seni teater Yunani, seni teater Roma bersifat lebih sekuler dengan tema
komedi, pantomim, dengan karakter dan guyonan slapstick. Panggung teater
Roma dibuat dari kayu dan selalu berpindah tempat, hal ini disebabkan
oleh pemerintahan pada masa itu yang tidak memperbolehkan panggung beton
yang permanen. Sampai akhirnya Pompei the great membangun theater of
pompey yang disamarkan sebagai kuil untuk Venus, hal ini lalu banyak
ditiru dan hingga kini banyak bukti bangunan teater yang ditemukan di
sekitar Roma. Tata panggung Roma memiliki system yang sedikit lebih
rumit daripada penggung teater Yunani, dengan adanya pintu rahasia serta
lorong bawah tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar