Jumat, 30 Desember 2011

TEATER YUNANI KUNO

Mengapa mengenal kesenian teater Yunani kuno begitu penting? Pertanyaan ini yang muncul ketika kita mempelajari mengenai seni teater. Jawabannya adalah karena dari sanalah semuanya berawal, dan seni teater dan seni musik saling mempengaruhi dalam perkembangannya baik dalam perkembangan kesenian itu sendiri sampai ke seni tata panggung serta akustik.  Sebuah pagelaran Opera sampai acara komedi situasi seperti ‘friends’ yang akrab dengan kita saat ini juga tidak lepas dari pengaruh seni teater komedi  yunani.
Seni teater Yunani menurut legenda berawal dari seseorang yang bernama Thespis yang memiliki ide menambahkan aktor yang berbicara kepada pertunjukan chorus dan tarian di Yunani. Hal ini juga alasan mengapa kadang seorang aktor disebut juga sebagai ‘thespians’.
Bukti hasil peninggalan panggung teater di Yunani yang telah ditemukan adalah teater Dyonisus di acropolis, Athena. Dari kompleks yang hanya berisi altar dan kuil tua, akhirnya menjadi sebuah panggung yang membentuk setengah lingkaran seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Dyonisius Stadium
Dyonisius Theater
Seperti yang bisa kita lihat, bentuk dari teater ini merupakan bentuk yang mempengaruhi tata panggung seni pertunjukkan saat ini dengan bentuk  jajaran tempat duduk penonton yang melingkar (theatron) yang akhirnya menjadi tata susunan duduk orkestra modern dengan salah satu fungsinya agar komunikasi antara pemain musik dengan konduktor semakin jelas. Secara akustikpun tata susunan seperti ini memberi keuntungan bagi teater kuno yang pada saat itu tidak memiliki system pengeras suara apapun.
Dengan jarak yang jauh bagi para penonton dalam sebuah pagelaran besar yang bisa mencapai 10.000 orang (dengan jarak terdekat ke panggung sejauh 10 Meter, para aktor tidak mungkin lagi mengandalkan ekspresi wajah mereka dalam berakting, maka dari itu digunakan topeng untuk menjelaskan ekspresi karakter, serta lebih menggunakan gerakan tubuh. Mungkin hal ini juga yang menjadikan topeng sebagai lambang dari seni drama dan teater.
Panggung dalam seni teater Yunani kuno telah menggunakan system mekanisme yang hingga kini bisa kita lihat dalam panggung modern di mana seorang performer muncul di panggung dari bawah, mekanisme panggung seperti ini digunakan jaman dahulu untuk menampilkan sosok yang dalam mitologi memiliki kemampuan terbang seperti Pegasus.
Selanjutnya, perkembangan teater dapat kita lihat dalam seni teater dan panggung Roma, yang merupakan bentuk awal pengaruh seni teater Yunani kuno terhadap seni teater di seluruh daratan Eropa. berbeda dari seni teater Yunani, seni teater Roma bersifat lebih sekuler dengan tema komedi, pantomim, dengan karakter dan guyonan slapstick. Panggung teater Roma dibuat dari kayu dan selalu berpindah tempat, hal ini disebabkan oleh pemerintahan pada masa itu yang tidak memperbolehkan panggung beton yang permanen. Sampai akhirnya Pompei the great membangun theater of pompey yang disamarkan sebagai kuil untuk Venus, hal ini lalu banyak ditiru dan hingga kini banyak bukti bangunan teater yang ditemukan di sekitar Roma. Tata panggung Roma memiliki system yang sedikit lebih rumit daripada penggung teater Yunani, dengan adanya pintu rahasia serta lorong bawah tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar